MAKALAH SYARAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Syarat Pengambilan
Keputusan Dalam Manajemen “ dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun dengan materi yang rinci dengan harapan dapat menambah dan memperluas
wawasan mahasiswa/i untuk mengetahui pentingnya pengambilan keputusan dalam
manajemen. Alur pemaparannya dibuat sedemikian rupa dengan bahasa yang
sederhana agar para pembaca lebih mudah untuk memahaminya.
Kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan agar dalam membuat makalah
selanjutnya penulis lebih teliti lagi. Akhir kata penulis ucapkan terma kasih
kepada dosen selaku mata kuliah teori pengambilan keputusan dan rekan-rekan
yang turut berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Palembang, Maret
2018
Penulis
|
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
ii
DAFTAR
ISI......................................................................................................................
iii
BAB I PEDAHULUAN......................................................................................................
4
1.1 Latar
Belakang....................................................................................................
4
1.2
Perumusan Masalah ...........................................................................................
4
1.3
Tujuan.................................................................................................................
4
1.4
Manfaat...............................................................................................................
4
BAB II LANDASAN
TEORI.............................................................................................
5
2.1 Defenisi
Keputusan Menurut Para Ahli .............................................................
5
2.2 Defenisi
Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli........................................ 6
BAB III PEMBAHASAN
..................................................................................................
7
3.1 Antara
keputusan dan
masalah...........................................................................
7
3.2
Pengambilan keputusan
.....................................................................................
7
3.3 Praktek
membuat Keputusan.............................................................................
11
3.4
Melaksanakan
Keputusan..................................................................................
12
3.5 Syarat-syarat
pengambilan keputusan ..............................................................
13
BAB 1V
PENUTUP...........................................................................................................
13
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................
13
4.2 Saran
.................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
15
|
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Keputusan (decision)
Latar
Belakang Keputusan adalah suatu pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau
lebih kemungkinan. Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan pilihan, ada
perbedaan penting diantara keduanya. Mc Kenzei melihat bahwa keputusan adalah
pilihan nyata karena pilihan diartikan sebagai pilihan tentang tujuan termasuk
pilihan tentang cara untuk mencapai tujuan itu, apakah pada tingkat perorangan
atau kolektif. Mc Grew dan Wilson lebih melihat pada kaitannya dengan proses,
yaitu bahwa suatu keputusan ialah akhir dari suatu proses yang lebih dinamis,
yang diberi label pengambilan keputusan. Dipandang sebagai proses karena
terdiri atas satu seri aktifitas yang berkaitan dan tidak hanya dianggap
sebagai tindakan bijaksana. Benar kata orang bijak “Jika cara anda tepat dalam
membuat keputusan, maka anda akan terbebas dari berbagai persoalan dalam
hidup”. Manajemen menbutuhkan Informasi sebagai dasar pengambilan keputusan
mereka. Sistem Informasi mempunyai peranan yang penting dalam menyediakan
Informasi untuk manajemen setiap tingkatan. Tiap-tiap kegiatan dan keputusan
manajemen yang berbeda membutuhkan informasi yang berbeda. Oleh karena itu,
untuk dapat menyediakan informasi yang relevan dan berguna bagi manajemen, maka
pengembangan Sistem Informasi harus memahami terlebih dahulu kegiatan yang
dilakukan oleh manajemen dan tipe keputusannya. Pengambilan keputusan adalah
memilih satu atau lebih diantara sekian banyak alternatif keputusan yang
mungkin. Alternaif keputusan meliputi keputusan ada kepastian, keputusan
beresiko, keputusan ketidakpastian dan keputusan dalam konflik. Keputusan bisa
dibuat berulang kali secara rutin dan dalam bentuk persoalan yang sama sehingga
mudah dilakukan keputusan.
1.1
Perumusan
Masalah
bagaimana
cara mengambil keputusan yang efektif, dengan syarat-syarat yang tepat dan cara
mengambil keputusan yang kreatif sesuai metode dan teori pengambilan keputusan
1.2
Tujuan
Permasalahan
1. Mempelajari
bagaimana mengambil keputusan yang efektif.
2. 2. Syarat-syarat pengambilan keputusan yang tepat
3. Mengambil
keputusan sesuai dengan metode dan teori pengambilan keputusan.
1.3
Manfaat
1.
Wawasan mahasiswa/i bertambah luas.
2.
Keputusan dalam manajemen dapat efektif dan efisien
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi
Keputusan Menurut Para Ahli
1. Herbert
A.
Simon Seorang ahli teori keputusan dan
organisasi mengonseptualisasikan tiga
tahap utama dalam proses, pengambilan keputusan: mendeskripsikan tahap awal ini
sebagai penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan pengambilan keputusan.
Aktivitas desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan,
pengembangan, dan analisis masalah. Aktivitas memilih. Tahap ketiga dan terakhir ini
merupakan pilihan sebenarnya- memilih tindakan tertentu dari yang tersedia. Tahap
ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih tindakan tertentu dari
yang tersedia.
tahap utama dalam proses, pengambilan keputusan: mendeskripsikan tahap awal ini
sebagai penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan pengambilan keputusan.
Aktivitas desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan,
pengembangan, dan analisis masalah. Aktivitas memilih. Tahap ketiga dan terakhir ini
merupakan pilihan sebenarnya- memilih tindakan tertentu dari yang tersedia. Tahap
ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih tindakan tertentu dari
yang tersedia.
2. Mintzberg
koleganya mengemukakan tentang langkah-langkah
pengambilan keputusan
Tahap identifikasi,
Tahap pengembangan dan Tahap seleksi
3.
James A.F. Stoner
Keputusan adalah pemilihan di antara berbagai
alternatif. Definisi ini
mengandung tiga pengertian, yaitu: Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan;
Ada beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik; dan Ada tujuan yang
ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan
tersebut.
mengandung tiga pengertian, yaitu: Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan;
Ada beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik; dan Ada tujuan yang
ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan
tersebut.
4.
Prajudi Atmosudirjo
Keputusan adalah suatu pengakhiran dari pada
proses pemikiran
tentang suatu masalah dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.
tentang suatu masalah dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.
5 . Mary
Follet
Keputusan adalah suatu atau sebagai hukum
situasi. Apabila semua fakta dari situasi itu dapat diperolehnya dan semua yang
terlibat, baik pengawas maupun pelaksana mau mentaati hukumannya atau
ketentuannya, maka tidak sama dengan mentaati perintah. Wewenang tinggal
dijalankan, tetapi itu merupakan wewenang dari hukum situasi.
6.
Ralph C. Davis
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang
dihadapinya dengan tegas. Suatu
keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus
dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan. Keputusan dapat pula berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula.
keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus
dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan. Keputusan dapat pula berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula.
Dari
pengertian-pengertian keputusan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang
dilakukan melalui pemilihan satu alternative dari beberapa alternative.
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu
berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang harus
dilakukan’ dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga
dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran
yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan
untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Keputusan
itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa kepemimpinan
seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil
keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan
dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin
yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang
demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada human
relations.
2.2
Definisi
Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli
Setelah
pengertian keputusan disampaikan, kiranya perlu pula diikuti dengan pengertian
tentang “pengambilan keputusan”. Ada beberapa definisi tentang pengambilan
keputusan, dalam hal ini arti pengambilan keputusan sama dengan pembuatan
keputusan, yaitu:
1. George R.
Terry
Pengambilan
keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih
(tindakan pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam organisasi
yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif
yang dimungkinkan).
2. Sondang
P. Siagian
Pengambilan
keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat suatu
masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari
alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan
merupakan tindakan yang paling tepat.
3.
James A. F. Stoner
pengambilan
keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai
cara pemecahan masalah. Dari definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak
boleh sembarangan. Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan
dengan jelas, sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif
terbaik dari alternatif yang ada agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Antara
Keputusan dan Masalah
Sejauh mana
pun perbedaan yang terjadi diantara pandangan Etzioni dan Lend Plom mengenai
metode ideal dalam membuat keputusan kreatif, tetapai praktek membuat keputusan
kreatif merupakan hasil yang pasti ketika sukses dalam memecahkan masalah.
Pemilihan langkah pertama yang tepat dalam pemecahan masalah untuk membuat
keputusan harus dianggap sebagai pembuka untuk memecahkan masalah. Seperti
diketahui, berbagai masalah insani akan selalu ada untuk selamanya. Anehnya,
jarang sekali masalah itu mudah dipecahkan. Meskipun demikian, disamping
terdapat perbedaan pemahaman dan upaya menyelesaikannya, masalah-masalah
tersebut menuntut penggunaan akal secara sempurna untuk memecahkannya. Manusia,
sebagaimana diketahui bersama, berbeda kapasitasnya dalam menyelesaikan suatu
persoalan, sementara masalah merekapun tentu berbeda pula. Oleh sebab itu,
dapat dikatakan bahwa hampir tidak ada manfaatnya untuk mengikuti suatu metode
tertentu dalam memecahkan semua masalah manusia. Dalam realitasnya, penggunaan
rasio kadang-kadang lebih berguna dalam memecahkan masalah daripada unsur
lainnya. Hal terpenting di sini adalah bahwa kita mesti mengetahui secara
persis kapan pertama kalinya penetapan peragaman masalah yang mesti dihadapi,
kemudian baru berpikir secara rasional mengenai cara atau metode untuk
menghadapi dan memecahkannya.
3.2
Pengambilan
Keputusan Kebijakan
Suatu
tindakan yang mengarah pada tujuan tertentu yang dilakukan oleh seorang aktor
atau beberapa aktor berkenaan dengan suatu masalah. Tindakan para aktor
kebijakan dapat berupa pengambilan keputusan yang biasanya bukan merupakan
keputusan tunggal, artinya kebijakan diambil dengan cara mengambil beberapa
keputusan yang saling terkait dengan masalah yang ada. Pengambilan keputusan
dapat diartikan sebagai pemilihan alternatif terbaik dari beberapa pilihan
alternatif yang tersedia. Ada beberapa teori yang paling sering digunakan dalam
mengambil kebijakan atau keputusan yaitu :
1. Teori
Rasional Komprehensif Barangkali teori pengambilan keputusan yang biasa
digunakan dan diterima oleh banyak kalangan adalah teori rasional komprehensif yang mempunyai beberapa unsur :
digunakan dan diterima oleh banyak kalangan adalah teori rasional komprehensif yang mempunyai beberapa unsur :
a. Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu
masalah tertentu yang dapat dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya
dinilai sebagai masalah-masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain
(dapat diurutkan menurut prioritas masalah).
b. Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran yang
menjadi pedoman pembuat keputusan sangat jelas dan dapat diurutkan
prioritasnya/kepentingannya.
c. Bermacam-macam alternatif untuk memecahkan
masalah diteliti secara saksama.
d. Asas biaya manfaat atau sebab-akibat
digunakan untuk menentukan prioritas.
e. Setiap alternatif dan implikasi yang
menyertainya dipakai untuk membandingkan dengan alternatif lain.
f. Pembuat keputusan akan memilih alternatif
terbaik untuk mencapai tujuan, nilai, dan sasaran yang ditetapkan
2. Teori Inkremental Teori ini dalam mengambil
keputusan dengan cara menghindari banyak
masalah yang harus dipertimbangkan dan merupakan madel yang sering ditempuh oleh pejabat-pejabat pemerintah dalam mengambail keputusan. Teori ini memiliki pokok-pokok pikiran sebagai berikut:
masalah yang harus dipertimbangkan dan merupakan madel yang sering ditempuh oleh pejabat-pejabat pemerintah dalam mengambail keputusan. Teori ini memiliki pokok-pokok pikiran sebagai berikut:
a. Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis
tindakan empiris yang diperlukan untuk mencapanya merupakan hal yang saling
terkait.
b. Pembuat keputusan dianggap hanya
mempertimbangkan beberapa alternatif yang langsung berhubungan dengan pokok
masalah, dan alternatif-alternatif ini hanya dipandang berbeda secara inkremental
atau marjinal.
c. Setiap alternatif hanya sebagian kecil saja
yang dievaluasi mengenahi sebab dan akibatnya.
d. Masalah
yang dihadapi oleh pembuat keputusan di redifinisikan secara teratur dan
memberikan kemungkinan untuk mempertimbangkan dan menyesuaikan tujuan dan
sarana sehingga dampak dari masalah lebih dapat ditanggulangi.
e. Tidak ada
keputusan atau cara pemecahan masalah yang tepat bagi setiap masalah. Sehingga
keputusan yang baik terletak pada berbagai analisis yang mendasari kesepakatan
guna mengambil keputusan.
f. Pembuatan keputusan inkremental ini sifatnya
dalah memperbaiki atau melengkapi keputusan yang telah dibuat sebelumnya guna
mendapatkan penyempurnaan.
3. Teori
Pengamatan Terpadu (Mixed Scaning Theory) Beberapa kelemahan tersebut menjadi
dasar konsep baru yaitu seperti yang dikemukakan oleh ahli sosiologi organisasi Aitai Etzioni yaitu pengamatan terpadu (Mixid Scaning) sebagai suatu pendektan untuk mengambil keputusan baik yang bersifat fundamental maupun inkremental. Keputusan-keputusan inkremental memberikan arahan dasar dan melapangkan jalan bagi keputusan- keputusan fundamental sesudah keputusan-keputusan itu tercapai. Model pengamatan terpadu menurut Etzioni akan memungkinkan para pembuat keputusan menggunakan teori rasional komprehensif dan teori inkremental pada situasi yang berbeda-beda. Model pengamatan terpadu ini pada hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang menggabungkan pemanfaatan model rasional komprehensif dan model inkremental dalam proses pengambilan keputusan. Selain teori-teori diatas ada juga metode yang digunakan untuk mengambil keputusan dalam sebuah organisasi, yaitu:
dasar konsep baru yaitu seperti yang dikemukakan oleh ahli sosiologi organisasi Aitai Etzioni yaitu pengamatan terpadu (Mixid Scaning) sebagai suatu pendektan untuk mengambil keputusan baik yang bersifat fundamental maupun inkremental. Keputusan-keputusan inkremental memberikan arahan dasar dan melapangkan jalan bagi keputusan- keputusan fundamental sesudah keputusan-keputusan itu tercapai. Model pengamatan terpadu menurut Etzioni akan memungkinkan para pembuat keputusan menggunakan teori rasional komprehensif dan teori inkremental pada situasi yang berbeda-beda. Model pengamatan terpadu ini pada hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang menggabungkan pemanfaatan model rasional komprehensif dan model inkremental dalam proses pengambilan keputusan. Selain teori-teori diatas ada juga metode yang digunakan untuk mengambil keputusan dalam sebuah organisasi, yaitu:
1. Metode Konservatif/Konvensional Menurut lend
plom anda akan dinilai konservatif bila
dalam membuat keputusan,anda merujuk pada pengalaman orang lain yang memiliki masalah yang sama. Anda ingin menginginkan sebuah masalah berjalan apa adanya dan menghindari banyak pertentangan. Oleh karena itu anda mengikuti cara orang lain dalam hal ini dan tidak memberikan ruang bagi tumbuhnya kretivitas dalam diri anda.keputusan yang anda ambil mungkin saja cepat mengatasi msalah dan dalam beberapa kasus terbukti banyak berhasil. Metode ini memiliki beberapa keistimewaan yang disebut dengan istilah incrementalisme, yaitu memulai sesuatu dari apa yang telah dicapai atau dirancang oleh orang lain. Akan tetapi ada jika anda memakai teori ini maka :
dalam membuat keputusan,anda merujuk pada pengalaman orang lain yang memiliki masalah yang sama. Anda ingin menginginkan sebuah masalah berjalan apa adanya dan menghindari banyak pertentangan. Oleh karena itu anda mengikuti cara orang lain dalam hal ini dan tidak memberikan ruang bagi tumbuhnya kretivitas dalam diri anda.keputusan yang anda ambil mungkin saja cepat mengatasi msalah dan dalam beberapa kasus terbukti banyak berhasil. Metode ini memiliki beberapa keistimewaan yang disebut dengan istilah incrementalisme, yaitu memulai sesuatu dari apa yang telah dicapai atau dirancang oleh orang lain. Akan tetapi ada jika anda memakai teori ini maka :
a. Anda tidak memiliki daya cipta yang tinggi.
b. Anda gemar meniru orang lain dan mengekor
nilai nilai lama.
c. Solusi yang terbatas dan strategi kebijakan
yang satu arah bertumpu pada kebiasaan masa
lalu, tidak memberikan ruang kreativitas untuk melahirkan pemikiran pemikiraan baru.
lalu, tidak memberikan ruang kreativitas untuk melahirkan pemikiran pemikiraan baru.
d. Ketergantungan kepada masa lalu mengikat
ruang gerak kreatifitas.
e. Perkembngan ilmu manajemen baru menawarkan
metode metode baru dalam membuat
keputusan keputusan yang efektif.
keputusan keputusan yang efektif.
2. Metode Rasional Pendekatan ilmiah dalam
pembuatan keputusan ini tidak hanya semata-
mata menerima suatu cara oleh karena cara itu di waktu yang lampau telah dipakai dengan hasil baik, melainkan menetapkan dengan seksama persoalan- persoalan yang dihadapi, membuat suatu patokan sebagai pegangan untuk bekerja, mengumpulkan bahan-bahan untuk mencapai cara pemecahan sementara, dan memeriksa kembali cara pemecahan tersebut. Dengan demikian, pembuatan keputusan berdasarkan ilmu pengetahuan (ilmiah) itu adalah suatu cara yang berupa pemeriksaan dan analisis yang logis, yang membawa kepada suatu rencana yang efektif. Metode pemecahan masalah ini disebut oleh Dr.Alawiat sebagai contoh yang baik.metode ini berdasarkan prilaku seorang ekonom yang secara detail mengumpulkan data, mendiagnosis masalah,menilai berbagai kemungkinan, kemudian memilih alternatif yang paling logis.prinsip seseorang dalam mengambil keputusan adalah mencari solusi yang terbaik dan paling ideal.denagan demikian anda akan menjadi seseorang yang yang pragmatis dan realistis.
mata menerima suatu cara oleh karena cara itu di waktu yang lampau telah dipakai dengan hasil baik, melainkan menetapkan dengan seksama persoalan- persoalan yang dihadapi, membuat suatu patokan sebagai pegangan untuk bekerja, mengumpulkan bahan-bahan untuk mencapai cara pemecahan sementara, dan memeriksa kembali cara pemecahan tersebut. Dengan demikian, pembuatan keputusan berdasarkan ilmu pengetahuan (ilmiah) itu adalah suatu cara yang berupa pemeriksaan dan analisis yang logis, yang membawa kepada suatu rencana yang efektif. Metode pemecahan masalah ini disebut oleh Dr.Alawiat sebagai contoh yang baik.metode ini berdasarkan prilaku seorang ekonom yang secara detail mengumpulkan data, mendiagnosis masalah,menilai berbagai kemungkinan, kemudian memilih alternatif yang paling logis.prinsip seseorang dalam mengambil keputusan adalah mencari solusi yang terbaik dan paling ideal.denagan demikian anda akan menjadi seseorang yang yang pragmatis dan realistis.
3. Metode Pemograman Linier Terdiri atas dasar 2
kata, yaitu LINIER yang mempunyai arti
bahwa fungsi matematik yang digunakan dalam model adalah fungsi linier, dan yang kedua programming , kata ini tidak ada hubunganya dengan program komputer. Dengan demikian , secara harfiah linier programming dapat diartikan sebagai teknik perencanaan guna pengambilan keputusan dengan menggunakan fungsi matematika yang berbentuk model linier .oleh karena itu dalam penerapanya ,linier programming memiliki perencanaan kegiatan kegiatan untuk mencapai hasil yang optimaldengan mempertimbangkan alternatif alternatif.
bahwa fungsi matematik yang digunakan dalam model adalah fungsi linier, dan yang kedua programming , kata ini tidak ada hubunganya dengan program komputer. Dengan demikian , secara harfiah linier programming dapat diartikan sebagai teknik perencanaan guna pengambilan keputusan dengan menggunakan fungsi matematika yang berbentuk model linier .oleh karena itu dalam penerapanya ,linier programming memiliki perencanaan kegiatan kegiatan untuk mencapai hasil yang optimaldengan mempertimbangkan alternatif alternatif.
Dengan demikian maka definisi dari linier
programming adalah: sesuatu modal matematik /teknik matematik tyang digunakan
untuk mencari cara terbaik dalam mengendalikan sumber daya yang terbatas pada
kegiatan kegiatan yang saling berkompetensi dengan menggunakan model linier.
Perkembangan ilmu ini bermula ketika PD II ,angkatan perang inggris dan amerika
serikat dihadapkan pada maslah yang kompleks,yaitu mengalokasikan sumber daya
tentara dan perlengkapan yang terbatas untuk berbagai kegiatan operasi perang
yang luar biasa besar skalanya.kunci sukses kedua angkatan tersebut adalah
keberhasilan mereka dalam proses pengambilan keputusan yang tepat untuk
mengirim jumlah pasukan beserta logistiknya ke berbagai tempat yang
membutuhkan.keputuan tersebut ternyata bersumber pada suatu tim yang terdiri
dari pada ilmuwan yang melakukan penelitian 4. Metode Pemograman Integrer Dalam kehidupan
sehari hari snagt banyak pengambil
keputusan yang membutuhkan solusi optimal yang berbentuk bilanga. Industriawan pesawat mempertanyakan “berapa pesawat yang harus diproduksi tahun ini”?, pengusaha akan bertanya “berapa jumlah karyawan yang harus diterima berdasarkan tambahan investasi” ?, atau developer yang menanyakan ,” berapa gedung yang harus dibangun tahun ini”? mungkinkah manajer yang ditanya akan menjawab 2 setengah atau 6 setengah, tentu tidak mungkin. Contoh kasusnya seperti ini : suatu perusahaan otomotif memproduksi dua jenis mobil, yaitu truk dan bus. Keuntungan perunit truk adalah Rp. 10 juta, sedangkan bus adalah 50 juta. Untuk memproduksi 1 unit truk diperlukan biaya Rp. 10 juta dan bus untuk bus Rp. 100 juta.modal yang tersedia hanya Rp. 200 juta.dengan alasan pemasaran, truk tidak bisa dijual lebih dari 2 unit perbulan. Bagaimana strategi produk perusahaan tersebut agar keuntungan yang diraihnya sebesar mungkin ?
keputusan yang membutuhkan solusi optimal yang berbentuk bilanga. Industriawan pesawat mempertanyakan “berapa pesawat yang harus diproduksi tahun ini”?, pengusaha akan bertanya “berapa jumlah karyawan yang harus diterima berdasarkan tambahan investasi” ?, atau developer yang menanyakan ,” berapa gedung yang harus dibangun tahun ini”? mungkinkah manajer yang ditanya akan menjawab 2 setengah atau 6 setengah, tentu tidak mungkin. Contoh kasusnya seperti ini : suatu perusahaan otomotif memproduksi dua jenis mobil, yaitu truk dan bus. Keuntungan perunit truk adalah Rp. 10 juta, sedangkan bus adalah 50 juta. Untuk memproduksi 1 unit truk diperlukan biaya Rp. 10 juta dan bus untuk bus Rp. 100 juta.modal yang tersedia hanya Rp. 200 juta.dengan alasan pemasaran, truk tidak bisa dijual lebih dari 2 unit perbulan. Bagaimana strategi produk perusahaan tersebut agar keuntungan yang diraihnya sebesar mungkin ?
5. Metode Peramalan Kita sering menjumpai atau
mendengar kata peramalan dan tuirunanya,
mislanya :ramalan cuaca , ramalan pertumbuhan ekonomi, ramalan situasi pilotik bahkan ramalan nasib semua kata peramalan yang disebutkan tadi mempunyai kesamaan dalam melihatatau memprediksi suatu kejadian dimasa mendatang,tapi caranya tidak perlu sama,.cara meramal pertumbuhan ekonomi tentu berbeda dengan cara meramal nasib yang dilakukn oleh para astrologmaupun ; paranormal. Pada diskusi ini peramalan (forecasting) didefinisikan sebagai alat / teknik untuk memprediksi atau memperkirakan suatu nilai pada masa yang akan datang dengan memperhatokan data atau informasi yang relevan , baik data masa lalu maupun data saat ini, sudah barang tentu pelamaran yang dipelajari disini bukanlah suatu peramalan yang menggunakan teknik yang dipakai oleh para normal, melainkan suatu peramalan yang menggunakan suatu kerangka kerja atau teknik kuantitatif yang baku dan kaidah kaidah yang dapat dijelaskan secara matematik maupun statistik. Teknik ini sangat berguna untuk melihat gambaran gambaran tentang masa depan sehingga kita dapat mengantisipasinya dengan baik apa yang akan terjadi,mislanya sebuah perusahaan pembuat printer komputer dapat memberikan berpa permintaan printer laser, misalnya di bula-bulan mendatang perusahaan tersebut dapat memperkirakan dengan baik berapa besarnya prodiksi printertersebut saat ini.akibatnya perusahaan tersebut bisa tepat dlam menga,bil keputusan untuk memproduksi printer tersebut. Diagram Berikut Meringkas Cara-cara Menentukan Metode Pengambilan Keputusan Didasarkan Pada Sifat Masalah Keterangan : K = Kualitas P = Penerimaan.
mislanya :ramalan cuaca , ramalan pertumbuhan ekonomi, ramalan situasi pilotik bahkan ramalan nasib semua kata peramalan yang disebutkan tadi mempunyai kesamaan dalam melihatatau memprediksi suatu kejadian dimasa mendatang,tapi caranya tidak perlu sama,.cara meramal pertumbuhan ekonomi tentu berbeda dengan cara meramal nasib yang dilakukn oleh para astrologmaupun ; paranormal. Pada diskusi ini peramalan (forecasting) didefinisikan sebagai alat / teknik untuk memprediksi atau memperkirakan suatu nilai pada masa yang akan datang dengan memperhatokan data atau informasi yang relevan , baik data masa lalu maupun data saat ini, sudah barang tentu pelamaran yang dipelajari disini bukanlah suatu peramalan yang menggunakan teknik yang dipakai oleh para normal, melainkan suatu peramalan yang menggunakan suatu kerangka kerja atau teknik kuantitatif yang baku dan kaidah kaidah yang dapat dijelaskan secara matematik maupun statistik. Teknik ini sangat berguna untuk melihat gambaran gambaran tentang masa depan sehingga kita dapat mengantisipasinya dengan baik apa yang akan terjadi,mislanya sebuah perusahaan pembuat printer komputer dapat memberikan berpa permintaan printer laser, misalnya di bula-bulan mendatang perusahaan tersebut dapat memperkirakan dengan baik berapa besarnya prodiksi printertersebut saat ini.akibatnya perusahaan tersebut bisa tepat dlam menga,bil keputusan untuk memproduksi printer tersebut. Diagram Berikut Meringkas Cara-cara Menentukan Metode Pengambilan Keputusan Didasarkan Pada Sifat Masalah Keterangan : K = Kualitas P = Penerimaan.
3.3 Praktek Membuat Keputusan
Berkenaan dengan tema ini, ada tiga
istilah yang hampir sama digunakan, yaitu shina’at al qarar (memproses
keputusan), ‘ittikhadz al qarar (membuat keputusan), dan ‘ishdar al qarar
(mengeluarkan keputusan) untuk direalisasikan. shina’at al qarar sebagaimana
pemahaman kami, merupakan suatu proses integral pembuatan keputusan dari awal
sampai final/akhir. Suatu upaya terus menerus menyiapkan apa saja hal-hal pokok
dalam pembuatan keputusan sampai ditemukan alternatif bagus pada puncak proses
pengambilan keputusan, yaitu terealisasikannya tujuan utama disamping
tepecahkannya suatu problem. Istilah ‘ittikhadz al qarar merupakan langkah
dalam proses pembuatan keputusan, yaitu melakukan pemilihan terhadap alternatif
yang dianggap paling ideal. Menurut pemahaman kami, ‘ittikhadz al qarar itu
juga mencakup tiga langkah sebelumnya, yaitu ibtikar al bada’il (menemukan
alternatif yang inovatif), menilainya, lalu memilih alternatif yang paling
ideal. Istilah ‘ishdar al qarar dimaksudkan sebagai marhalah atau tahap akhir
dari perjalanan proses pengambilan keputusan. Tidak ada makna apa-apa bagi
suatu keputusan yang ideal sekalipun jika tanpa tanfidz atau ralisasi, yakni
pembuktiannya. Keputusan tidak akan ada artinya jika dikeluarkan selintas tanpa
disertai perangkat yang mesti disiapkan untuk merealisasikannya. Tidak bermakna
pula, jika suatu keputusan diserahkan sepenuhnya kepada anggota tanpa kontrol,
apalagi selanjutnya staf kita menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada
bawhannya. Memang masing-masing mereka akan berusaha dengan sungguh-sungguh
untuk merealisasikan dan membuktikan segala penunjangnya. Namun jika begitu
keadaannya, pada akhirnya jumlah keputusannya akan menjadi banyak sekali sesuai
dengan jumlah pelaksanaannya.
3.4 Melaksanakan Keputusan
Sesungguhnya manfaat dari suatu keputusan
apapun adalah terdapat dalam realitas pelaksanaannya.” (Hisyam al Thalib) Kisah
Kendi Madu Pernah ada seorang pengangguran menemukan kendi yang tergantung pada
suatu pohon. Kendi tersebut didapatkannya dalam keadaan penuh madu. Ia
mengucapkan la’ilaha illallah (tiada tuhan selain Allah), lalu ia mengatakan :
“Betapa Allah telah memberikan kesenangan kepadaku.” Setelah ia meminum
beberapa teguk dan merasakan kelezzatannya, ia ketiduran di bawah pohon itu
sambil memegang tongkat yang ia bawa dalam perjalananny. Setelah tertidur. Ia
bermimpi membuat keputusan yang bermacam-macam, antara lain berkenaan dengan
madu yang dengan mudahnya didapatkannya itu, seperti keputusan berikut : •
Apakah aku lebih baik menjual kendi ini dengan madunya? • Apakah aku menginvestasikan
harta ini supaya menjadi lebih banyak la • Setelah itu aku akan membangun rumah
indah. • Aku pun akan menikah dan mempunyai anak, lalu aku akan mendidiknya. •
Jika anak itu telah deawasa dan baik, aku akan memberikan kepadanya segala kebutuhannya.
• Jika ia tidak baik, maka tidak ada jalan lain bagiku kecuali mendidiknya
lewat tongkat ini. Lalu lepaslah tongkat yang ia pegang itu mengikuti segala
keputusan mimpinya. Apakah yang kemudian terjadi? Kendi madu itu pecah terkena
tongkat, lalu mengalirlah madu itu ke kepalanya. Seraya menjilat kelezatan
sisa-sisa madu dengan lidahnya, tiba – tiba padamlah api mimpinya, sedangkan
harapan pun masih mengalir dengan derasnya, tetapi apa boleh buat, segalanya
telah hancur. (demikianlah kisah kendi madu itu). Pelajarannya, cukuplah
sebenarnya bagi si penganggur tadi untuk segera menetapkan satu keputusan,
kemudian segera merealisasikannya. Jangan malah tidur (bermimpi). Banyak
keputusan yang tidak mempunyai langkah konkret sehingga tidak lebih dari
sekadar mimpi kosong belaka.
3.5 Syarat-syarat pengambilan keputusan
Penelitian
para ahli dan pengalaman para praktisi menunjukkan bahwa keputusan yang baik
adalah keputusan yang memenuhi berbagai persyaratan. Syarat-syarat itu antara
lain:
1. keputusan yang
dibuat, baik yang bersifat strategis, taktis maupun operasional, harus
berkaiatan dengan berbagai sasaran yang ingin dicapai;
berkaiatan dengan berbagai sasaran yang ingin dicapai;
2. keputusan yang
diambil harus memenuhi persyaratan rasionalitas dan logika yang berarti
menuntut pendekatan ilmiah berdasarkan teori para ahli
3. keputusan yang
diambil dengan menggunakan pendekatan ilmiah digabung dengan daya pikir yang
kreatif, inovatif, intituitif dan bahkan emosional
4. keputusan yang
diambil harus bisa dilaksanakan; dan
5. keputusan yang
diambil harus diterima dan dipahami baik oleh kelompok pemimpin yang
bertanggung jawab atas penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam melaksanakan
keputusan itu maupun oleh para pelaksana kegiatan operasional.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sebagai Kesimpulan, kami ingin memberikan
tambahan sebagai kesimpulan yang lebih jelas dan mudah dipahami oleh pembaca.
Berikut ini dua puluh lima kiat terbaik (emas) yang menjadi landasan dan ukuran
dalam membuat keputusan kreatif, efektif, dan praktis.
1. Sebelum membuat keputusan, berdoalah kepada
Allah yang maha kuasa.
2. Siapkan perangkat ilmu (teori, metodologi)
yang cukup sebelum membuat keputusan.
3. Melakukan musyawarah(sharing experiences)
untuk membuat keputusan.
4. Lebih mengedepankan pertimbangan rasio
daripada emosi dalam membuat keputusan.
5. Hati-hati dari pengaruh (pihak lain), dan
jangan lengah serta tidak boleh tertipu
6. Memperhatikan aspek keseimbangan dalam
mengkaji keputusan.
7. Harus teguh-kukuh dan tidak ragu dalam
mengambil keputusan.
8. Bersegerahlah dalam merealisasikan segala
keputusan.
9. Tidak sentralistik (kondisi yang otonom)
10.
Pentingnya dinamika pertentangan dalam mengambil keputusan.
11. Segala
bentuk keputusan yang telah diambil perlu dihormati secara proporsional tetapi
jangan mensakralkan.
jangan mensakralkan.
12. Moderat dalam keputusan, antar realitas dan
cita-cita yang ideal.
13. Memilih waktu yang tepat untuk mengambil
keputusan.
14. Mesti
ada tata aturan yang jelas dalam mekanisme komunikasi secara vertikas dan
horizontal.
horizontal.
15.
Memuaskan para eksekutor daripada meggunakan pemaksaan.
16.
Sederhana dalam kuantitas (jumlah) keputusan yang di ambil.
17. Perlu
adanya inovasi dan kreatifitas baru dalam membuat keputusan.
18. Mesti
mengedepankan sikap optimistik daripada sikap pesimistis.
19. Kealpaan
itu merupakan tabiat manusia.
20. Berani
bertanggungjawab ketika mengambil keputusan.
21. Hindari
upaya mengambil keputusan dari menara gading (otoriter).
22.
Sinergikan antara pengalaman orang tua dan semangat anak muda.
23. Tidak
menjadi “Yes Man”, tidak meniru orang lain secara membabi buta dalam membuat
keputusan.
keputusan.
24.
Mengedepankan sikap lemah lembut daripada cara keras dan paksa.
25. Jangan
sembarang menolak opini terlalu dini.
4.2 Saran
1. Dalam
mengambil keputusan dalam manajemen, kita perlu mempelajari beberapa aspek
yang sudah ada dalam Pemabahasan makalah ini, kita semua pasti tidak menginginkan keputusan yang kita ambil adalah ketusan yang bisa membuat kita menyesal di kemudian hari. Untuk itu dalam makalah ini sangat perlu dan dibutuhkan oleh semua orang khususnya mahasiswa yang masih memerlukan ilmu dan pengetahuan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan kehidupan dimasa yang akan datang agar menjadi manusia yang lebih baik.
yang sudah ada dalam Pemabahasan makalah ini, kita semua pasti tidak menginginkan keputusan yang kita ambil adalah ketusan yang bisa membuat kita menyesal di kemudian hari. Untuk itu dalam makalah ini sangat perlu dan dibutuhkan oleh semua orang khususnya mahasiswa yang masih memerlukan ilmu dan pengetahuan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan kehidupan dimasa yang akan datang agar menjadi manusia yang lebih baik.
2.
Disarankan kepada dosen selaku mata kuliah teori pengambilan keputusan agar
sering
memberikan tugas makalah seperti ini supaya dapat melatih mahasiswa/i dalam menulis sebuah karya tulis dengan benar.
memberikan tugas makalah seperti ini supaya dapat melatih mahasiswa/i dalam menulis sebuah karya tulis dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Alawiyyah,
sayyid, Dr., Membuat Keputusan Manajerial dalam Pelbagai Organisasi Manajemen,
al hay’ah al mishriyyah al’ammah li al kuttab, Kairo, 1987. Al Ghadhban, Munir,
Metode Edukatif pada Sirah Nabawiah, Pendidikan Kepemiminan.
Anonim,2011.Pengambilan Keputusan dalam Manajemen (Online),
http://rizwarassundawi.blogspot.com/2011/05/makalah-pengambilan-keputusan-
dalam.html (diakses tanggal 04 Oktober 2011) Ridha, Akrim, Dr.2003.Cara Cerdas
Mengambil Keputusan.Bandung : PT Syaamil Cipta Media. http://hendriansdiamond.blogspot.co.id/2012/01/sifat-syarat-syarat-dan-tujuan.html.
Comments
Post a Comment