HAL YANG HARUS DILAKUKAN SAAT MENJADI SEORANG SUPERVISOR HOTEL

Hasil gambar untuk gambar seorang supervisor hotel


1. Melatih kemampuan memecahkan masalah dengan efisien

Gambar terkait

Mengatasi masalah tanpa bertele-tele, Masalah kadang datang tiba-tiba, dan membutuhkan pemecahan yang cepat dan efisien dari segi tenaga, waktu dan biaya. Untuk melatih kecepatan dalam memecahkan masalah, saya akan melihat ke inti permasalahan dan mempertimbangkan dampak jangka pendeknya. Baru setelah masalah itu teratasi, akan mencari dampak jangka panjang dan menyelesaikannya sebagai tahapan lanjutan.


2. Tidak malas memeriksa laporan

Hasil gambar untuk gambar seorang supervisor hotel


Saya akan meluangkan waktu 5 – 10 menit, sebelum memulai bekerja untuk memeriksa laporan yang tersedia dimeja. Biasanya dalam laporan ini terdapat banyak data atau petunjuk untuk memecahkan masalah yang sedang atau akan di hadapi. Dan meminta bantuan teman-teman jika saya ada kesulitan membaca semua laporan.

3. Mendengarkan dan mengurangi sikap yang tidak perlu

Hasil gambar untuk gambar seorang supervisor hotel

Sudah naik jadi supervisor? biasanya ada banyak orang-orang yang mencibir tentang perilaku kita yang kurang baik. mendengarkan mereka, lalu menyingkirkan sifat buruk itu perlahan-lahan. Lalu memberikan alasan orang-orang agar nyaman bekerja bersama saya, minimal dari cara saya memperlakukan mereka, yaitu dengan sikap saya.


4. Mencari tahu kelebihan staff, dan mengajak mereka bekerja sama


 Hasil gambar untuk gambar seorang supervisor hotel

dengan mencari tahu kelebihan staff saya, dengan begitu saya bisa bekerja dengan nyaman pula. Jika ada staff yang kurang telaten atau kurang sesuai dalam melaksanakan pekerjaan, memberikan peringatan ringan dan menunjukan pada mereka bagaimana seharusnya melakukan pekerjaan tersebut.

5. Mengatasi staff yang bandel dengan diskusi logis, bukan debat kusir

Hasil gambar untuk gambar seorang supervisor hotel

Ada staff yang sulit diajarkan dan cenderung suka melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya? Jangan dibentak begitu saja, mengajak dialog empat mata dan mengajarkan apa tanggung jawab yang di emban oleh staff tersebut dengan logis, sehingga perusahaan menempatkan si staff pada tugasnya. Lalu memberikan pengawasan lebih, dan ketika dia mulai menunjukan perubahan sikap, lalu memberikan penghargaan yang seharusnya.


6. Tidak berusaha “menjilat” petinggi untuk naik jabatan semata

Hasil gambar untuk gambar seorang supervisor hotel
\
Banyak orang yang "menjilat" petinggi agar ia mendapat kenaikan posisi dengan cepat. Saya tidak akan melakukan hal ini, selain ini buruk untuk jenjang karir, hal ini juga buruk untuk orang-orang yang telah mendukung kinerja saya. Jika saya mendapatkan bonus atau fasilitas berlebih, saya ingat siapa saja yang ada di belakang saya dan mendukung setiap langkah saya untuk menuju sukses.


7. Melupakan jabatan saat berkumpul bersama staff diluar kantor

 Hasil gambar untuk gambar seorang supervisor hotel
Saya ataupun mereka tetaplah manusia, saat di lokasi kerja saya adalah atasan mereka. Namun di luar itu saya tetap manusia biasa. Tidak mengkotakan diri dan bergaul secara sederhana. Dengan begitu, hormat para staff akan saya dapatkan tanpa harus diminta.




Gambar terkait

Sebagai Supervisor saya harus memiliki tanggung jawab besar dalam organisasi/perusahaan, karena supervisor adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan anggota kelompoknya. Mereka memimpin, mengelola, menegur, mengarahkan, memberi contoh, berkomunikasi dan memotivasi. Kepemimpinan dan komunikasi merupakan keterampilan utama yang harus dimiliki oleh seorang supervisor.


Kemampuan Supervisor :

Ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki sebagai seorang supervisor,

Diantaranya adalah sebagai berikut :


a) Supervisor sebagai inspector

Pepatah lama menyebutkan “Karyawan tidak berbuat apa yangdiharapkan tetapiberbuat apa yang anda periksa/awasi.setiap Supervisor harus mengawasi/memeriksa (inspect) pekerjaan bawahannya. Direktur mengawasi

Manager, Manager terhadap Asisten Manager, Asisten Manager terhadap

Supervisornya dan Supervisor terhadap bawahannya. Pengawasan/pemeriksaan(inspeksi) bukan bersifat negatif yaitu mencari-cari kesalahan tetapi menemukanpekerjaan yang dikerjakan dengan baik dan memberi kredit point dan menunjukanhal-hal yang tidak efisien (deficiencies) untuk perbaikan. Kebanyakan karyawaningin melakukan kerja yang baik, kebanyakan kegagalan dikarenakan kelemahanmanusia dan bukan kekurangan dalam perencanaan. Agar proses inspeksi efektifharus dikerjakan secara konsisten,


b) Hubungan supervisor dan karyawan secara individu

Supervisor berhubungan secara pribadi dengan setiap bawahannya karena setiapkaryawan berbeda tidak ada yang sama. Jadi setiap orang (karyawan) harusditangani secara berbeda. Ada yang perlu diperintah, ada yang perlu diawasi ketatdan ada yang diawasi seperlunya saja. Kepekaan terhadap perbedaan setiapkaryawan merupakan karakteristik dari seorang supervisor yang baik.


c) Kewenangan supervisor.

Supervisor berhak atas tambahan pelatihan,kewenangan untuk berkomunikasi dengan bawahannya, termasuk memberiinstruksi, memo dsbnya. Supervisor harus mampu dan mempunyai kebebasandalam menilai kemampuan bawahannya tanpa campur tangan orang lain. Bilaseorang Supervisor tidak mampu mendisiplinkan bawahannya dan tidak mampumengevaluasi kemampuan bawahannya, maka ia tidak perlu jadi seorangSupervisor. Jika ketidakmampuan tersebut disebabkan oleh tingkat pengetahuan &ketrampilan maka sebagai jalan keluar, manajemen sebaiknya menyiapkanpelatihan untuk meningkatkan kemampuan/ketrampilannya, bukanmenarik/mencabut kewenangan supervisor tersebut.


Keterampilan Supervisor

keterampilan berikut juga harus dimiliki oleh seorang supervisor untuk menunjang pekerjaannya:


1Keterampilan Teknis

Pengetahuan produk sendiri atau product knowledge, produk pesaing, dan produk pengganti, keterampilan menjual dan bernegosiasi, pengetahuan pelanggan (Customer relationship majanement), segmentasi dan area kerja pengetahuan pasar/industri. Memahami betul apa itu segmentasi, targetingpositioningdifferentationselling, brand dan process. Keterampilan ini berguna untuk melatih team dan tenaga penjual, mealith salesman baru dan mempresentasikan produk di hadapan beberapa pelanggan sekaligus jika diperlukan.


    2. Keterampilan Human Relations

   Bekerja sendiri sebagai sales berbeda sekali dengan bekerja sebagai supervisor dengan memimpin suatu kelompok kerja, menjadi supervisor harus mempunyai keterampilan human relationship, bekerja efektif dengan orang lain, team, atasan, administrasi. Oleh karena itu, bacaan tentang kepemimpinan, komunikasi, teknik pendelegasian, konseling dan coahing dan problem solving menjadi bacaan wajib untuk supervisor.


    3Keterampilanadministratif
Keterampilan ini kelihatannya yang banyak dilupkan, itu karena supervisor ketika menjadi sales selalu melimpahkan tugas ini pada administrasi.menjadi Seorang Supervisor membutuhkan teterampilan mengorganisir dan manajemen sehingga menyeimbangkan antara orientasi pekerjaan dan orientasi manusia.



Comments

Popular Posts