HAL YANG HARUS DILAKUKAN SAAT MENJADI SEORANG SUPERVISOR HOTEL
1. Melatih kemampuan
memecahkan masalah dengan efisien
![Gambar terkait](https://img.interempresas.net/fotos/1646621.jpeg)
Mengatasi masalah tanpa
bertele-tele, Masalah kadang datang tiba-tiba, dan membutuhkan pemecahan yang
cepat dan efisien dari segi tenaga, waktu dan biaya. Untuk melatih kecepatan
dalam memecahkan masalah, saya akan melihat ke inti permasalahan dan
mempertimbangkan dampak jangka pendeknya. Baru setelah masalah itu teratasi,
akan mencari dampak jangka panjang dan menyelesaikannya sebagai tahapan
lanjutan.
2. Tidak
malas memeriksa laporan
![Hasil gambar untuk gambar seorang supervisor hotel](https://cdn-image.hipwee.com/wp-content/uploads/2016/11/hipwee-checking-file-report.jpg)
Saya akan meluangkan waktu 5 – 10 menit, sebelum
memulai bekerja untuk memeriksa laporan yang tersedia dimeja. Biasanya dalam
laporan ini terdapat banyak data atau petunjuk untuk memecahkan masalah yang
sedang atau akan di hadapi. Dan meminta bantuan teman-teman jika saya ada
kesulitan membaca semua laporan.
3. Mendengarkan dan
mengurangi sikap yang tidak perlu
![Hasil gambar untuk gambar seorang supervisor hotel](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibBVPqAxP4mNlgPLLPhj2C8rv0vNXDqQUH1JVMKx_MpP48D98R5rHuMMIIZ9h4kVAPThavPP5AhK7jOc9yZSEPlg9U26CgplDFNsbw2j17DzBpF2jw1DyRt8z-anXYSqDsdRtu5JRHX3I/s400/negosiasi-gaji.jpg)
Sudah naik jadi supervisor? biasanya ada banyak
orang-orang yang mencibir tentang perilaku kita yang kurang baik. mendengarkan
mereka, lalu menyingkirkan sifat buruk itu perlahan-lahan. Lalu memberikan
alasan orang-orang agar nyaman bekerja bersama saya, minimal dari cara saya
memperlakukan mereka, yaitu dengan sikap saya.
4. Mencari tahu kelebihan staff, dan
mengajak mereka bekerja sama
dengan mencari tahu kelebihan staff saya, dengan
begitu saya bisa bekerja dengan nyaman pula. Jika ada staff yang kurang telaten
atau kurang sesuai dalam melaksanakan pekerjaan, memberikan peringatan ringan
dan menunjukan pada mereka bagaimana seharusnya melakukan pekerjaan tersebut.
5. Mengatasi
staff yang bandel dengan diskusi logis, bukan debat kusir
Ada staff yang sulit
diajarkan dan cenderung suka melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya?
Jangan dibentak begitu saja, mengajak dialog empat mata dan mengajarkan apa
tanggung jawab yang di emban oleh staff tersebut dengan logis, sehingga
perusahaan menempatkan si staff pada tugasnya. Lalu memberikan pengawasan
lebih, dan ketika dia mulai menunjukan perubahan sikap, lalu memberikan
penghargaan yang seharusnya.
6. Tidak berusaha
“menjilat” petinggi untuk naik jabatan semata
\
Banyak orang
yang "menjilat" petinggi agar ia mendapat kenaikan posisi dengan
cepat. Saya tidak akan melakukan hal ini, selain ini buruk untuk jenjang karir,
hal ini juga buruk untuk orang-orang yang telah mendukung kinerja saya. Jika
saya mendapatkan bonus atau fasilitas berlebih, saya ingat siapa saja yang ada
di belakang saya dan mendukung setiap langkah saya untuk menuju sukses.
7. Melupakan jabatan saat berkumpul bersama staff diluar
kantor
Saya ataupun mereka tetaplah
manusia, saat di lokasi kerja saya adalah atasan mereka. Namun di luar itu saya
tetap manusia biasa. Tidak mengkotakan diri dan bergaul secara sederhana.
Dengan begitu, hormat para staff akan saya dapatkan tanpa harus diminta.
Sebagai Supervisor saya harus
memiliki tanggung jawab besar dalam organisasi/perusahaan, karena supervisor
adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan anggota kelompoknya.
Mereka memimpin, mengelola, menegur, mengarahkan, memberi contoh, berkomunikasi
dan memotivasi. Kepemimpinan dan komunikasi merupakan keterampilan utama yang
harus dimiliki oleh seorang supervisor.
Kemampuan Supervisor :
Ada beberapa kemampuan yang
harus dimiliki sebagai seorang supervisor,
Diantaranya adalah sebagai
berikut :
a) Supervisor sebagai
inspector
Pepatah lama menyebutkan
“Karyawan tidak berbuat apa yangdiharapkan tetapiberbuat apa yang anda
periksa/awasi.setiap Supervisor harus mengawasi/memeriksa (inspect) pekerjaan
bawahannya. Direktur mengawasi
Manager, Manager terhadap
Asisten Manager, Asisten Manager terhadap
Supervisornya dan Supervisor
terhadap bawahannya. Pengawasan/pemeriksaan(inspeksi) bukan bersifat negatif
yaitu mencari-cari kesalahan tetapi menemukanpekerjaan yang dikerjakan dengan
baik dan memberi kredit point dan menunjukanhal-hal yang tidak efisien
(deficiencies) untuk perbaikan. Kebanyakan karyawaningin melakukan kerja yang
baik, kebanyakan kegagalan dikarenakan kelemahanmanusia dan bukan kekurangan
dalam perencanaan. Agar proses inspeksi efektifharus dikerjakan secara
konsisten,
b) Hubungan supervisor dan
karyawan secara individu
Supervisor berhubungan secara
pribadi dengan setiap bawahannya karena setiapkaryawan berbeda tidak ada yang
sama. Jadi setiap orang (karyawan) harusditangani secara berbeda. Ada yang
perlu diperintah, ada yang perlu diawasi ketatdan ada yang diawasi seperlunya
saja. Kepekaan terhadap perbedaan setiapkaryawan merupakan karakteristik dari
seorang supervisor yang baik.
c) Kewenangan supervisor.
Supervisor berhak atas
tambahan pelatihan,kewenangan untuk berkomunikasi dengan bawahannya, termasuk
memberiinstruksi, memo dsbnya. Supervisor harus mampu dan mempunyai
kebebasandalam menilai kemampuan bawahannya tanpa campur tangan orang lain.
Bilaseorang Supervisor tidak mampu mendisiplinkan bawahannya dan tidak mampumengevaluasi
kemampuan bawahannya, maka ia tidak perlu jadi seorangSupervisor. Jika
ketidakmampuan tersebut disebabkan oleh tingkat pengetahuan &ketrampilan
maka sebagai jalan keluar, manajemen sebaiknya menyiapkanpelatihan untuk
meningkatkan kemampuan/ketrampilannya, bukanmenarik/mencabut kewenangan
supervisor tersebut.
Keterampilan Supervisor
keterampilan berikut juga
harus dimiliki oleh seorang supervisor untuk menunjang pekerjaannya:
1. Keterampilan
Teknis
Pengetahuan produk sendiri
atau product knowledge, produk pesaing, dan produk pengganti, keterampilan
menjual dan bernegosiasi, pengetahuan pelanggan (Customer relationship
majanement), segmentasi dan area kerja pengetahuan pasar/industri. Memahami
betul apa itu segmentasi, targeting, positioning, differentation, selling, brand dan process.
Keterampilan ini berguna untuk melatih team dan tenaga penjual, mealith
salesman baru dan mempresentasikan produk di hadapan beberapa pelanggan
sekaligus jika diperlukan.
2. Keterampilan Human
Relations
Bekerja sendiri sebagai sales berbeda sekali dengan bekerja sebagai supervisor
dengan memimpin suatu kelompok kerja, menjadi supervisor harus mempunyai
keterampilan human relationship, bekerja efektif dengan orang lain, team,
atasan, administrasi. Oleh karena itu, bacaan tentang kepemimpinan, komunikasi,
teknik pendelegasian, konseling dan coahing dan problem solving menjadi bacaan
wajib untuk supervisor.
3. Keterampilanadministratif
Keterampilan ini kelihatannya yang banyak
dilupkan, itu karena supervisor ketika menjadi sales selalu melimpahkan tugas
ini pada administrasi.menjadi Seorang Supervisor membutuhkan teterampilan
mengorganisir dan manajemen sehingga menyeimbangkan antara orientasi pekerjaan
dan orientasi manusia.
Comments
Post a Comment